Whuaaaa… blog gueeeee…!!!!
Kangeeeennnnn…..!!!!!!!!!
Akhirnya setelah sekian lama, blog ini terjamah juga. Sebenernya banyak hal yang ingin gue share disini tapi apa daya, ide-ide itu hanya menari-nari di otak ini saja, tanpa bisa ditulis dengan sempurna
Dan sekarang gue pengen sharing satu hal : Papa.. orang yang bertanggung jawab sepenuhnya atas kemunculan gue di dunia ini
Akhir bulan Oktober kemaren, tepatnya tanggal 28 Oktober, adalah hari ulang tahunnya
Ulang tahun kali ini cukup spesial, karna bertepatan dengan berakhirnya masa tugas beliau sebagai seorang abdi negara disalah satu kantor pemerintahan. Awalnya gue pikir pensiun itu hal yang biasa, tapi ternyata setelah akhirnya hal tersebut ada didepan mata, itu menjadi hal yang luar biasa buat gue
Karna apa??
Ya jelas.. karna status gue sebagai ‘penggangguran bersubsidi’ kini harus berubah menjadi ‘penggangguran non-subsidi’. Trus udah nggak ada biaya ‘maintenance diri’ lagi dan yang pasti gue udah nggak bisa keliling Indonesia lagi dengan GRATIS
Hal yang bener-bener membuka mata gue, karna semua yang gue alami, semua yang gue rasakan, dan semua yang gue nikmati itu adalah berkat Tuhan melalui bokap. Dari kecil gue udah hidup pindah-pindah. Gue udah menginjak setiap pulau di Indonesia, bahkan sampai ke Jayapura, Papua, itu karna papa. Gue bisa leyeh-leyeh menikmati fasilitas best hotel in town, itu semua juga karna bokap. Gue bisa belanja-belanja dari mulai belanja yang nggak penting sampai yang nggak penting banget itu semua juga atas andil bokap.
Setiap detail hidup gue, setiap kenikmatan yang gue rasakan, itu semua karna kerja keras papa, sebagai kepala keluarga dan satu-satunya tulang punggung keluarga
Gue baru sadar kalau bokap gue udah semakin tua. Kepalanya udah mulai botak dan hampir semua rambutnya udah menjadi putih. Setiap papa pulang ke rumah, gue selalu mendapat tugas mulia untuk mencat rambut putihnya. Gue sangat senang melakukannya. Karna apa? Ya jelas karna rambut papa tinggal dikit, jadi ngecatnya cepat dan gampang. Dan setelah itu, pasti ada selembar uang merah yang diberikannya untukku. Gimana nggak senang coba?
Tapi itu adalah sisi lain dari rasa senang gue ngecat rambut bokap. Bukan itu pointnya. Alasan utamanya adalah karna gue mau bokap gue tetap terlihat muda dan cakep tentunya hehehe.. Lagipula gue sadar bahwa waktu yang diberikan ke gue untuk ngurus bokap juga semakin tipis. Kalau kelak gue merit dan tinggal dikota yang berbeda, belum tentu gue bisa ngecat rambut bokap lagi seperti sekarang
Lagipula semakin bertambah umur, kekuatan tubuhnya juga semakin lemah. Gue sebenernya nggak pengen share tentang satu hal ini, tapi gue pengen cerita karna gue bangga bisa jadi anak perempuan satu-satunya buat bokap gue. Setiap pagi papa selalu nganter anak-anaknya ke sekolah. Waktu itu kami masih tinggal di Pontianak dan gue masih SD. Seingat gue, cuaca hari itu sedang hujan deras dan entah apa yang terjadi intinya motor kami ditabrak dan gue sukses pingsan. Sadar-sadar gue langsung dikasih minum sama ibu penjual jamu dan gue ngeliat papa di tandu orang dan dilarikan ke rumah sakit. Alhasil kedua kaki papa di gips. Dan selama hampir dua bulan dia ngga bisa jalan. Gue nggak kenapa-kenapa karna gue cuma terkena benturan ringan dikepala. Tapi apa mungkin karna benturan dikepala itulah yang menyebabkan gue jadi aneh dan absurb seperti ini ya?
Ternyata kecelakaan itu berdampak belasan tahun kemudian. Papa menjadi kesulitan untuk menahan pipis. Di cek di rumah sakit Indonesia, papa dibilang prostat dan disuruh minum berbagai macam jenis obat. Tapi papa nggak yakin dengan vonis dokter itu. Akhirnya beberapa tahun yang lalu, waktu papa tugas di Jambi, papa dan mama berangkat ke Penang, Malaysia untuk melakukan check up kesehatan. Dan benar saja, dokter disana menduga dengan tepat kalau papa pasti pernah terjatuh parah dan itu mematikan beberapa fungsi sarafnya. (Buat yang pernah jatuh, jangan dianggap remeh. Segera ditindak lanjuti karna dampaknya akan muncul beberapa tahun kemudian)
And now.. bokap gue pake pampers. Dan gue nggak malu akan hal itu
Pernah suatu kali, waktu mama ke supermarket ditanyain sama SPG nya, pampersnya untuk bayi umur berapa, gemuk apa enggak anaknya? Gue dan mama cuma bisa senyum-senyum aja sambil bilang..”anaknya gemuk mba, besar banget malah badannya”
Hal lain dari diri bokap adalah dia selalu mengajarkan tentang kebaikan Tuhan dalam hidup kita dan bagaimana kita harus menjadi terang bagi dunia ini. Kalau pas papa ada di rumah, dia selalu rajin bangun pagi dan pasti pergi ke kamar anak-anaknya dulu. Awalnya gue pikir mungkin bokap ngecek kali ya, siapa tau ada anaknya yang kabur atau tiba-tiba jumlah anaknya nambah, gitu? Tapi tentu saja bukan itu alasannya. Beberapa hari yang lalu, gue udah bangun cuma pura-pura tidur. Gue ngeliat bokap membuka kamar dan mematikan lampu. Masih dengan mengintip dibalik bantal, gue ngeliat bokap berjalan ke arah tempat tidur dan dia membuka kedua tangannya diatas gue dan adek gue-yang waktu itu tidur bareng- untuk memberkati dan mendoakan kami. Setelah itu dia mengelus kepala kami dan berjalan keluar kamar
Untuk sepersekian detik gue tertegun. Dia memang sungguh ayah teladan, walaupun ada beberapa sifat dan kelemahannya yang kadang-kadang membuat kami sering berdebat dan berselisih paham but he’s still the best father for me
Dan kemaren papa dan mama berangkat ke Makasar untuk menghadiri perpisahan kantor dan mengurus kepindahan barang-barang. Tentu saja bakal banyak barang yang nambah di rumah ini. Tivi bakal nambah lagi, jadi 4. Mesin cuci bakal jadi 3, kulkas juga bakal nambah, kipas angin, gelas, piring dan barang-barang lainnya pasti bakal menambah penuh isi rumah. Beginilah suka duka hidup nomaden
Hmm.. tapi ini memberikan ide bagus buat gue. Mungkin besok gue bakal buka lapak penjualan barang bekas didepan rumah 😀
papa, mama dan gue -anak yg selalu ngerepotin-
love you so much papa…
makin diberkati Tuhan, jaga kesehatan dan panjang umur biar bisa melihat cucu-cucu papa lahir kedunia
i’m proud to be your daughter